WAWASAN NUSANTARA
Pengertian Wawasan
Nusantara
Wawasan Nusantara adalah
cara pandang Bangsa Indonesia terhadap jati diri dan lingkungannya dengan
beribu pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dengan segala aspek
perbedaan yang ada. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan kepulauan yang masing-masing
memiliki ciri, sifat dan karaker tertentu dari masing-masing masyarakatnya
dengan berbagai suku, ras, agama, dan perbedaan lainnya. Untuk itu, diperlukan
cara pandang bagaimana tetap mempersatukan berbagai keragaman ini untuk dapat
saling menghormati dan bertoleransi akan perbedaan yang ada .
Unsur Dasar
Wawasan Nusantara
1. Wadah
(Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam
wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
2. Isi
(Content)
Adalah
aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional.
3. Tata Laku
(Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang
terdiri dari :
·
Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat
dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
·
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua tata
laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap
bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam
semua aspek kehidupan nasional.
Hakekat
Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional,
dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan
aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara.
Berita
Online
Begini Cara Raja Ampat
Kembangkan Wisata Sambil Konservasi
Jakarta - Alam Raja
Ampat begitu mendunia. Wisata bahari di Papua Barat ini terus dikembangkan,
tapi tentu saja tidak melupakan konservasi.
Bawah laut Raja Ampat kaya akan koral dan berbagai spesies laut, termasuk pari manta yang hanya bisa dilihat di beberapa wilayah saja. Wisata diving sambil melihat pari manta pun akan terus dikembangkan agar lebih terkenal dan mendatangkan banyak devisa negara.
"Manta sudah lama jadi ikon Raja Ampat. Orang diving ke Raja Ampat biasanya nomor satu ingin lihat manta. Yang paling banyak turisnya Arborek, Manta Sandy. Saat tertentu crowded sekali di situ, harus kita kelola kalau tidak manta kita habis," ujar Yusdi S Lamtenggo, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, dalam media briefing Upaya Perlindungan Pari Manta, di Hong Kong Cafe, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Conservation International (CI), pengembangan wisata yang sejalan dengan konservasi terus dilakukan. Apalagi pari manta termasuk hewan yang langka dan dilindungi.
Untuk mengetahui pola migrasi manta yang hasilnya juga bermanfaat bagi pengembangan wisata, CI Indonesia bekerjasama dengan KKHL, Balitbang KP, serta Akuarium SEA Singapura melakukan penelitian. Dilakukan pemasangan tagging satelit kepada 30 ekor pari manta, kemudian didapatkan temuan penting seperti jarak jelajah, kedalaman hingga suhu.
Usai penelitian kemudian dilakukan monitoring melalui tiga cara, yaitu identifikasi foto, tagging akustik dan tagging satelit. Dari sini diketahui lokasi mana saja serta jam-jam strategis untuk diving sambil melihat banyak pari manta.
Data ini kemudian dipakai untuk mengembangkan wisata diving. Turis-turis yang menyelam di waktu utama ketika banyak manta terlihat, biayanya tentu akan lebih tinggi. Tapi mereka bisa saja melihat hingga lebih dari sepuluh manta ketika menyelam.
Nah, salah satu tempat populer melihat pari manta Raja Ampat adalah di Manta Sandy. Di saat-saat tertentu kawasan Manta Sandy bisa begitu ramai oleh turis, sehingga dikhawatirkan mengganggu perkembangan manta. Mengetahui hal ini, pemerintah Raja Ampat kemudian menerapkan pembatasan untuk diving di Manta Sandy.
Hal tersebut masuk ke dalam salah satu tugas dari Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Manta yang telah dibentuk, yang terdiri dari pemda, perwakilan resor, agen perjalanan, LSM hingga masyarakat. Dalam hal pembatasan diving, diterapkan aturan dalam satu slot (50 menit) hanya diperbolehkan maksimal sekitar 20 diver saja di satu spot melihat manta.
"Ada hasil riset bulan apa paling banyak mantanya dan jamnya, ini menjadi bahan untuk melakukan pembagian kuota diving melihat manta di Raja Ampat. Satu slot 50 menit maksimal 20 orang. Jadi orang akan antre," jelas Yusdi.
Kalaupun turis yang ingin menyelam di hari yang sama melebihi kuota, mau tak mau rombongan yang paling terakhir mendaftar harus menunda penyelaman keesokan harinya. Hal ini pun sudah disosialisasikan dengan para operator diving di Raja Ampat.
Untuk waktu melihat pari manta biasanya mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIT. Jam paling ramai ikan langka ini sekitar pukul 10.00-11.00 WIT.
"Jam 9 pagi sudah mulai ada, tapi nanti juga ada waktu peak, bisa sampai 20 manta. Jadi kalau sehari slotnya sudah penuh ya besok," kata Yusdi.
Bawah laut Raja Ampat kaya akan koral dan berbagai spesies laut, termasuk pari manta yang hanya bisa dilihat di beberapa wilayah saja. Wisata diving sambil melihat pari manta pun akan terus dikembangkan agar lebih terkenal dan mendatangkan banyak devisa negara.
"Manta sudah lama jadi ikon Raja Ampat. Orang diving ke Raja Ampat biasanya nomor satu ingin lihat manta. Yang paling banyak turisnya Arborek, Manta Sandy. Saat tertentu crowded sekali di situ, harus kita kelola kalau tidak manta kita habis," ujar Yusdi S Lamtenggo, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, dalam media briefing Upaya Perlindungan Pari Manta, di Hong Kong Cafe, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Conservation International (CI), pengembangan wisata yang sejalan dengan konservasi terus dilakukan. Apalagi pari manta termasuk hewan yang langka dan dilindungi.
Untuk mengetahui pola migrasi manta yang hasilnya juga bermanfaat bagi pengembangan wisata, CI Indonesia bekerjasama dengan KKHL, Balitbang KP, serta Akuarium SEA Singapura melakukan penelitian. Dilakukan pemasangan tagging satelit kepada 30 ekor pari manta, kemudian didapatkan temuan penting seperti jarak jelajah, kedalaman hingga suhu.
Usai penelitian kemudian dilakukan monitoring melalui tiga cara, yaitu identifikasi foto, tagging akustik dan tagging satelit. Dari sini diketahui lokasi mana saja serta jam-jam strategis untuk diving sambil melihat banyak pari manta.
Data ini kemudian dipakai untuk mengembangkan wisata diving. Turis-turis yang menyelam di waktu utama ketika banyak manta terlihat, biayanya tentu akan lebih tinggi. Tapi mereka bisa saja melihat hingga lebih dari sepuluh manta ketika menyelam.
Nah, salah satu tempat populer melihat pari manta Raja Ampat adalah di Manta Sandy. Di saat-saat tertentu kawasan Manta Sandy bisa begitu ramai oleh turis, sehingga dikhawatirkan mengganggu perkembangan manta. Mengetahui hal ini, pemerintah Raja Ampat kemudian menerapkan pembatasan untuk diving di Manta Sandy.
Hal tersebut masuk ke dalam salah satu tugas dari Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Manta yang telah dibentuk, yang terdiri dari pemda, perwakilan resor, agen perjalanan, LSM hingga masyarakat. Dalam hal pembatasan diving, diterapkan aturan dalam satu slot (50 menit) hanya diperbolehkan maksimal sekitar 20 diver saja di satu spot melihat manta.
"Ada hasil riset bulan apa paling banyak mantanya dan jamnya, ini menjadi bahan untuk melakukan pembagian kuota diving melihat manta di Raja Ampat. Satu slot 50 menit maksimal 20 orang. Jadi orang akan antre," jelas Yusdi.
Kalaupun turis yang ingin menyelam di hari yang sama melebihi kuota, mau tak mau rombongan yang paling terakhir mendaftar harus menunda penyelaman keesokan harinya. Hal ini pun sudah disosialisasikan dengan para operator diving di Raja Ampat.
Untuk waktu melihat pari manta biasanya mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIT. Jam paling ramai ikan langka ini sekitar pukul 10.00-11.00 WIT.
"Jam 9 pagi sudah mulai ada, tapi nanti juga ada waktu peak, bisa sampai 20 manta. Jadi kalau sehari slotnya sudah penuh ya besok," kata Yusdi.
Komentar :
Menurut saya
Keindahan dipenjuru Indonesia sangat mengagumkan dan mengesankan terutama di
Raja Ampat , Papua Barat. Banyak wisatawan mancanegara atau wisatawan domestik
mengunjungi wilayah tersebut untuk berekreasi dan diving terutama untuk melihat
pari manta yang menjadi favorit di raja ampat. Oleh karena itu pemerintah kita
harus memperhatikan ekosistem dan pari manta agar tidak rusak ekosistemnya.
Saat ini
pemerintah bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk melindungi ekosistem di
Raja Ampat agar tetap tejaga. Seharusnya para wisatawan bisa menjaga ekosistem
yang ada agar ekosistem disana tetap terjaga dengan baik. Dan pembuatan peraturan
tentang diving di Raja Ampat sangat baik agar para wisatawan bisa mematuhi
peraturan tersebut agar keindahan bawah laut indonesia tidak rusak.
Sayangnya
saat ini jika ingin liburan ke Raja Ampat harus mengeluarkan kocek yang cukup
banyak untuk menikmati keindahan alam di Raja Ampat. Oleh karena itu para agen
perjalanan wisata agar bisa mengurangi biaya supaya banyak wisatawan yang ingin
pergi kesana.
Sumber :
- http://khairinawati.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-wawasan-nusantara-unsur-asas.html
- http://travel.detik.com/read/2016/04/20/144036/3192400/1382/begini-cara-raja-ampat-kembangkan-wisata-sambil-konservasi?
0 komentar:
Posting Komentar